TEKS KHUTBAH IDUL FITRI 1439 H
MASJID DARUSSALAM SOOKO MOJOKERTO
Tema
“Jangan
Takut dan Tetaplah Istiqomah dalam
Ibadah”
Oleh.
Amru Almu’tasim,SH.,S.Pd.I.,M.Pd.I
Dosen IAI Uluwiyah
Mojokerto
الله
أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله
أكبر, الله أكبر
الله
أكبر كبيراً, والحمد لله كثيراً, وسبحان الله بكرة وأصيلا, لاإله إلا الله وحده,
صدق وعده, ونصر عبده, وأعز جنده, وهزم الأحزاب وحده, لا إله إلا الله ولا نعبد إلا
إياّه مخلصين له الدين ولو كره الكافرون,لا إله إلاّ الله والله أكبر ولله الحمد.
الحمد
لله بنعمته تتّم الصالحات, وبفضله تحصل الدرجات, وبكرمه تبدل الخاطيئات. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له الذى
امتن علينا لنشكره بأنواع الذكر والطاعات. وأشهد أن محمدا عبده ورسوله سيّد
الأنبياء والمرسلين وسائر البريات.اللهم صل وسلم على سيّدنا محمّد وعلى أله
وأصحابه أهل الفضل والكمالات.
الله
أكبر أما بعد : أيها الحاضرون اتّقوا الله حقّ تقاته ولا تمو تنّ إلاّ وانتم
مسلمون واشكروا نعمت الله الّتي وصلنا للإيمان ووصلنا إلى العيد الفطر المبارك..
قال
الله تعالى في كتابه الكريم : ياأيهاالذين آمنوا اتّقوا الله والتنظر نفسٌ ما
قدّمت لغدٍ وتّقوا الله إنّ الله خبيرٌ بما تعملون. ولا تكون كالذين نسوا الله
فأنساهم أنفسهم ألئك هم الفاسقون.
الله
اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah
Alhamdulillahi rabbil alamin, atas rahmat,
nikmat dan hidayah Allah Swt, pagi hari ini kita dapat
bersama-sama bersujud dan bersimpuh melaksanakan sholat idul Fitri 1439 H dengan penuh kekyusu'an, kebahagiaan dan persaudaraan. Marilah kita bertaqwa kepada Allah dan bersyukur atas
nikmat-nikmatNya, nikmat kesehatan dan kesempatan, sehingga kita ditakdirkan dapat
bersama-sama di tempat yang di muliakan Allah Swt ini, ditengah masih banyaknya
saudara-saudara kita yang berhalangan hadir, mungkin sedang diperjalanan atau lemah
tak berdaya terbaring sakit.
Mudah-mudahan kita yang hadir ini senantiasa tercatat dan di golongkan
sebagai orang-orang yang mendapat ampunan Allah Swt dan menjadi “ashaabul
jannah (golongan penghuni surga Allah swt), sebagaimana dalam hadits qudsiNya
:
اذَ صاَمُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوا الَى عِديْكُمْ
يَقُوْلُ اللهَ تَعاَلى ياَ مَلَا ئِكَةِ كُلُّ عَاملٍ يَطْلُبُ اُجْرَهُ
انّي قَدْ غَفَرتُ لَهُمْ فَيُناَدىْ مُنَاد
ياَ أمّةَ محَمّد ارْجِعوْا الَى مَنَازِلِكمْ
قد بَدَلتُ سَيئتِكُم حَسَنَاتٍ فيَقوُل الله تَعالى ياَ عبادي صُمتُم لي
وافطَرْتم لي فَقُوموْا مَغْفوْراً لَكم
Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar
untuk merayakan hari raya, maka Allah pun berkata; Wahai malaikatku, setiap
yang mengerjakan amal kebajikan dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah
mengampuni mereka". seseorang kemudian berseru: "wahai
ummat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian, Seluruh keburukan kalian
diganti dengan kebaikan". Kemudian Allah pun berkata; Wahai hambaku,
kalian berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah sebagai orang yang
telah mendapat ampunan'.
الله
اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Maasyiral muslimin wamuslimat rahimakumullah
Bulan ramadhan telah berlalu, tanpa sadar
sebenarnya selama satu bulan kita telah di didik Allah Swt agar apa yang keluar
dari mulut adalah kebenaran, apa yang kita lihat adalah kebaikan dan apa yang
kita kerjakan adalah amal shaleh. Ada dua pilihan bagi kita, pertama
istiqomah dalam ibadah seperti tetap menjalankan qiyamul lail, tadarus alquran
dan selalu menebar kebaikan sebagaimana berada
di bulan Ramadhan atau yang kedua meninggalkan
begitu saja ibadah selama satu bulan seakan-akan tidak pernah menjalankan ibadah didalamnya.
Orang-orang yang istiqomah
akan selalu konsisten dalam melakukan kebaikan, teguh dalam satu pendirian dan
tidak goyah oleh berbagai macam godaan. Asal kata istiqomah ( الإستقامة ) merupakan bentuk mashdar (baca; infinitif) dari kata istaqama ( استقام ) yang berarti tegak dan lurus :
الإستقامة : مصدر من استقام
– يستقيم – استقاما، بمعنى اعتدل وانتصب
Istiqomah merupakan mashdar dari fi’il istaqama
– yastaqimu – istiqaman, yang berarti tegak dan lurus.
Orang-orang yang
senantiasa istiqomah akan disebut sebagai mustaqim (مستقيم),
orang yang selalu berpendirian tegak dan lurus.
Allah Swt berfirman :
إِنَّ
الَّذِيْنَ قاَلُوْا رَبُّناَ اللهُ ثُمَّ اسْتَقاَمُوا تَتَنزَّلُ عَلَيهِمُ
الْمَلاَئكَةُ أَلاَّ تَخَافُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وأَبْشِرُوا بِالجَنّةِ التِّي كُنْتُم
تُوْعَدوْنَ
“Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan “Tuhan kami adalah Allah kemudian mereka istiqomah
pada pendirian mereka, maka malaikat turun kepada mereka (dengan mengatakan);
“Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah
kamu (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu” (Q.S. Fushilat:30)
Ayat ini menegaskan bahwa malaikat akan turun memberi kabar gembira
memperoleh surga bagi mereka yang tetap mengatakan (robbuna Allah) Allah
adalah tuhan kami dan Istiqomah dalam ibadah kepada Allah Swt. Sebagaimana keterangan
Tafsir Aisar; yang dimaksud istiqamah ialah mereka yang betul – betul yakin
dengan kebenaran Islam, dengan tidak akan menukarnya dengan kepercayaan lain,
serta tetap konsisten menjalankan ibadah dan menjauhi kemungkaran, maka
malaikat akan turun kepadanya dua kali. Pertama, ketika hendak
menghembuskan nafas terakhir (sakaratul maut). Kedua, ketika bangkit
dari kubur menuju akhirat. Malaikat itu berkata, kami akan temani kamu, hingga
berakhir ke surga, seperti yang telah dijanjikan Allah.( Jilid 4 :57 ).
Diperkuat oleh hadis,
seorang sahabat bertanya: ” ya Rasul tolong ajarkan sesuatu kepadaku yang
paling penting dalam Islam, dan saya tidak akan bertanya lagi, kepada siapapun.
Nabi menjawab ” Katakanlah aku telah beriman kepada Allah, kemudian istiqamah
(Konsisten menjalankan perintah,dan menjauhi larangan.) (HR.Tirmidzi).
الله
اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah
Mari kita tengok sejarah
orang-orang terdahulu yang senantiasa istiqomah dihadapan Allah Swt.
Pertama: Lihatlah” Nabi
Ibrahim AS tetap istiqomah dan tidak bergeser sedikitpun keyakinannya meskipun
dihadapkan api yang menyala-nyala yang siap membakar dirinya. Nabi Ibrahim AS
tetap teguh dan berserahdiri (bertawakal) dihadapan Allah Swt. Sehingga
datanglah pertolongan Allah kepadanya, Allah Swt berfirman:
يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ.....
"Hai api! Hendaklah
dingin dan selamatkan Ibrahim." (Q.S. Al-Anbiya: 69)
Kedua : Lihatlah” Para
penyihir Fir’aun beriman kepada Allah Swt setelah melihat mu’jizat Nabi Musa
berupa ular yang nyata yang hidup seperti hewan lainnya sedangkan para penyihir
hanya mampu menciptakan ular jadi-jadian maka mereka secara keseluruhan
mengatakan beriman kepada Allah Swt Tuhan nabi Musa dan Nabi Harun.
قَالُوا ءَامَنَّا
بِرَبِّ الْعَالَمِينَ , رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ
Maka tersungkurlah ahli-ahli sihir sambil
bersujud (kepada Allah), mereka berkata:”Kami beriman kepada Rabb semesta alam,
(yaitu) Rabb Musa dan Harun”. (Q.S. As Syuaraa: 47-48).
Seketika itu fir’aun marah
besar dan mengancam para penyihir akan di potong-potong tangan dan kakinya
dengan arah berbeda dan akan di salib tubuh mereka di atas pohon kurma. Tapi
apa jawaban para penyihir diluar dugaan Fir’aun, justeru mereka tetap
istiqomah”, tidak takut dan bergeser sedikitpun keyakinan mereka untuk
menyembah Allah Swt.
إِنَّآ
ءَامَنَّا بِرَبِّنَا لِيَغْفِرْ لَنَا خَطَايَانَا وَمَآأَكْرَهْتَنَا عَلَيْهِ
مِنَ السِّحْرِ وَاللهُ خَيْرٌ وَأَبْقَى
” Sesungghnya kami telah beriman kepada Rabb
kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu
paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih
kekal (azab-Nya).” (QS. Thaahaa: 73)
Ketiga : Lihatlah” Keteguhan
dan istiqomah Siti Masyitoh, walaupun satu keluarganya dimasukkan kedalam belangga
(wajan) besar yang mendidih Siti Masyitoh tetap menyembah kepada Allah Swt.
Fir’aun berkata aku berikan kesempatan sekali lagi, tinggalkan agama yang
dibawa Musa dan kembalilah untuk menyembahku. Kalaulah kamu tak sayang dengan
nyawamu, paling tidak pikirkanlah keselamatan bayimu itu. Apakah kamu tidak
kasihan padanya.”
Mendengar kalimat terakhir yang diucapkan
Fir’aun, Siti Masyitoh sempat bimbang dan bergeser. Tidak ada yang
dikhawatirkannya dengan dirinya, suami, dan anak-anaknya yang lain, selain anak
bungsunya yang masih bayi. Naluri keibuannnya muncul. Ditatapnya bayi mungil
dalam gendongannya. “Yakinlah Masyitoh, Allah pasti menyertaimu.” Sisi batinnya
yang lain mengucap. Ketika itu, terjadilah suatu keajaiban. Bayi yang masih
menyusu itu berbicara kepada ibunya, “Ibu, janganlah engkau bimbang.
Yakinlah dengan janji Allah.” Melihat bayinya dapat berkata-kata dengan fasih,
menjadi teguhlah iman Siti Masyitoh. Ia yakin hal ini merupakan tanda bahwa
Allah tidak meninggalkannya. Allah Swt menjadikan harum dan wangi makam Siti
Masyitoh sebagaimana diceritakan rasulullah ketika Isra’ dan mi’raj dari
Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa Rasulullah Saw ditengah perjalanan mencium bau
harum, kemudian beliau bertanya kepada Malaikat Jibril, bau harum apakah ini,
Malaikat Jibril menjawab ini bau harum makam Siti Masyitoh.
Ke empat : Lihatlah” Keteguhan
Bilal Bin Rabah, ketika disiksa oleh majikannya “Umayyah bin Khalaf dengan dicambuk
tanpa henti dan di jemur diterik matahari yang panas tanpa memakai baju, tubuhnya
pun di tindih batu besar yang kira-kira orang tidak mampu mengangkatnya, akan tetapi
sahabat Bilal bin Rabah tetap istiqamah teguh dan lurus dijalan Allah Swt dengan
mengucapkan “Ahad...Ahad...Ahad...maka datanglah pertolongan Allah Swt kepadanya,
Abu Bakar tanpa sengaja melewati tempat
tersebut, kemudian beliau menebus dan memerdekakan Bilal, meskipun dengan harga
yang jauh berlipat ganda.
الله
اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah
Yakinlah bahwa dibalik setiap
cobaan Allah Swt pasti ada Rahmat, kasihNya dan pertolonganNya. Sebagaimana ditegaskan
Allah Swt:
. أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ
“Ketahuilah,
sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat” (QS. Al Baqarah : 214)
Ya… Pertolongan Allah amat
dekat, namun terkadang kita tidak menyadarinya. Sesungguhnya rahmat Allah itu
amat luas. Dan kita pun lalai darinya. Kita hanya berkata, “Kenapa harus saya
yang diberi ujian oleh Allah” . “Kenapa musibah ini tidak pernah selesai”. Dan
berbagai macam pertanyaan lainnya terus
bermunculan di pikiran kita yang akhirnya bisa menyebabkan prasangka buruk
kepada Allah Ta’ala. Na’udzu billahi min dzalik!
Maka janganlah bersedih
terhadap apa yang menimpa kita, dan janganlah berputus asa dari rahmat Allah
yang begitu luas. Dan teruslah berharap kepada Allah Ta’ala. Ingatlah wahai jamaah
yang mulia, sesungguhnya rahmat Allah itu maha luas…. Ingatlah selalu ayat
mulia ini…
لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ
اللَّهِ
“janganlah kamu
berputus asa dari rahmat Allah” (QS. Az Zumar : 53)
Semoga Allah Subhanahu wa
Ta’ala senantiasa merahmati diri kita dan keluarga kita, saudara-saudara kita
dan orang-orang yang kita cintai dimanapun mereka berada, dan menjadikan segala
musibah yang menimpa kita sebagai pelebur dosa kita. Dan semoga Allah
melindungi kita dari sifat orang sesat yang berputus asa dari rahmat Rabb-nya
yang maha luas.
الله
اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Maasyiral muslimin wamuslimat rahimakumullah
Nuansa Lebaran seperti sekarang ini adalah indahnya kebersamaan bersama keluarga tercinta
kita. Begitulah tuntunan baginda Rasulullah
SAW agar kita selalu berbakti kepada orang tua, menghormati mereka dan
mengingat jerih payah mereka. Demikian tinggi derajat kedua orang tua kita
sehingga berbuat baik terhadap orang tua adalah ibadah yang sangat di cintai
Allah Swt. Suatu ketika sahabat Abdullah RA bertanya kepada Rasulullah Saw
tentang amal apakah yang dicintai Allah; beliau bersabda:
عَن
عبدِالله قاَل سألتُ النَبي صلعم ايُّ العَملِ احّب الى الله عزّ وجل قال الصَّلاة
علىَ وَقْتهاَ قال ثّم ايّ قاَلَ برُّ الوالدين قال ثّم اي الجِهاد في سبيْل الله
Dari Abdulullah RA
berkata, saya bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, Apakah amalan yang lebih
di cintai Allah? Jawab beliau Sholat dalam waktunya, kemudian apa?
berbakti terhadap kedua orang tua, kemudian apa? berjuang dijalan Allah.
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى
النَّبِيِّ فَاسْتَأْذَنَهُ فِي الْجِهَادِ فَقَالَ أَحَيٌّ وَالِدَاكَ قَالَ
نَعَمْ قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ
“Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullâh,
lalu dia minta idzin ikut berjihad. Rasulullâh bertanya: ‘Apakah kedua orang
tuamu masih hidup?’ Lelaki itu menjawab, “Ya.” Rasulallâh bersabda,
“Berjihadlah di sisi keduanya!”
الله
اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Maasyiral muslimin wamuslimat rahimakumullah
Ma'na idul fitri selanjutnya adalah mempererat
dan menyambung kembali orang-orang yang terputus dengan kita. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ
احبَّ انْ يُبسطاَ لهُ فيِ رِزقِهِ وَينسأَ لهُ فيِ اثَرهِ فليَصل رحِمَه
Barang siapa yang
ingin diluaskan rizqinya dan ditunda ajalnya (dipanjangkan usiannya) maka
hendaknya menyambung hubungan familinya (HR. Bukhari dan Muslim)
الله
اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Jamaah Idul Fitri rahimakumullah
Damai itu indah, damai itu sehat dan damai itu
bahagia, karena dendam yang tertanam di dalam jiwa tidak akan menenangkan
kehidupan kita, justru dengan rasa dendam yang masih ada dan rasa sakit yang
masih terpendam mengakibatkan risaunya hati, berbuat apa-apa tidak tenang,
makan minum tidak selera, lambat laun badan kita rusak, rapuh dan berpenyakit. Serahkan,
ikhlaskan dan ampuni kesalahan mereka agar hidup kita tenang bahagia, biarkan
Allah swt yang maha Adil mendengar dan membalas
seadil-adilnya atas apa yang mereka perbuat terhadap kita.
الله
اكبر الله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Maasyiral muslimin wamuslimat rahimakumullah
Akhir kata semoga Allah SWT menjadikan kita
sebagai orang-orang pemaaf, orang-orang yang lembut hatinya, orang-orang yang senang
bersilaturahmi, pembela agama Allah dan berbakti terhadap orang tua kita, dan
semoga kita dipertemukan Allah di akhirat kelak dalam keadaan suci, bahagia
bersama-sama keluarga yang kita cintai memasuki surga Nya Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal
Aalamin.
اعود
بالله من الشيطان الرجيم وامّا من خاف مقام ربّه ونهي النفس عن الهوى فإن الجنة هي
المأوى
جعلنا الله
واياكم من العائدين والفائزين والمقبو لين وادخلنا وايّاكم في زمرة عباده
الصّالحين
واقول قولي هذا واستغفر لي ولكم ولوالدي ولسائر المسلمين والمسلمات
فاستغفره إنّه هو الغفور الرّحيم
KHUTBAH
II
الخطبة الثانية لعيد الفطر
الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر,
الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر, الله أكبر.
الحمد لله أفاض نعمه علينا وأعظم.
وإن تعدوا نعمة الله لا تحصوها, أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له. أسبغ
نعمه علينا ظاهرها وباطنها وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. رسول اصطفاه على جميع
البريات. ملكهاوإنسها وجنّها. اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه أهل
الكمال فى بقاع الأرض بدوها وقراها, بلدانها وهدنها.
الله أكبر أما بعد : إخوانى الكرام
! استعدوا لجواب ربكم متى تخشع لذكر الله متى نعمل بكتاب الله ؟ قال تعالى ياأيها
الذين أمنوا استجيبوا لله ولرسوله إذا دعاكم لما يحييكم واعلموا أن الله يحول بين
المرء وقلبه وأنه إليه تخشرون.
الله أكبر. اللهم صل على سيدنا
محمد وعلى أل سيدنا محمد. كما صليت على إبراهيم وعلى أل إبراهيم, وبارك على محمد
وعلى أل محمد, كماباركت على إبراهيم وعلى أل إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد.
الله أكبر. اللهم اغفر للمسلمين
والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات. إنك سميع قريب مجيب الدعوات
وقاضى الحاجات. اللهم وفقنا لعمل صالح يبقى نفعه على ممر الدهور. وجنبنا من
النواهى وأعمال هى تبور. اللهم أصلح ولاة أمورنا. وبارك لنا فى علومنا وأعمالنا.
اللهم ألف بين قلوبنا وأصلح ذات بيننا. اللهم اجعلنا نعظم شكرك. ونتبع ذكرك
ووصيتك. ربنا أتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار. ربنا لا تزغ
قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب.
الله أكبر. عباد الله ! إن الله
يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذى القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر. يعذكم لعلكم
تذكرون. فاذكروا الله يذكركم واشكروا على نعمه يشكركم. ولذكر الله أكبر.
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ
أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ.
|
Foto Pribadi |
Teks Khutbah Idul Fitri Tahun 2018 M 1439 H